Tuesday, February 14, 2012

Hari Valentin | Cobaan dan Keanehan

Di hari valentine ini  saya mau memberikan cerita pendek dari gue. Gue sempat bingung mau ngasi judul apa yau dah gue beri judul ini aja deh...



Disimak ya.. 







Cobaan dan Keanehan
Ketika itu acara pemlaspasan rumahku berakhir. Sore itu aku sedang duduk di ruang tamu sambil asyik membaca novel yang saat itu menjadi novel best seller di sebuah toko buku terkemuka. Kemudian datanglah anak laki-laki yang tingginya tidak lebih dari semeter. Dari tampangnya terlihat raut wajah yang mencirikan sikapnya. Aku masih asyik membaca novelku dan sesekali menatap wajahnya. Ia kemudian datang menghampiriku. Aku gugup saat dia menghampiriku. Ia kemudian mengambil buku novelku dan melemparnya. Kemudian ia segera berlari menjauh seakan melarikan diri dari kesalahannya. Dia itu adik misanku yang umurnya itu tidak lebih dari jenjang TK nol besar.Sungguh nakalnya dirinya yang melebihi kenakalan anak penderita autisme.

Aku kemudian mengambil buku novelku yang sempat dia lempar. Kegiatan baca novel pun aku urungkan karena terganggu oleh dirinya. Kemudian aku menyimpan buku novel itu baik-baik di rak bukuku.

“Untung saja bukuku ini tidak di sobek-sobek oleh dirinya”  Aku berkata dalam pikiranku

Aku kemudian kembali duduk tenang di ruang tamu yang saat itu disana ada keluarga ku. Datanglah anak ingusan itu lagi menghampiri aku dan kemudian apa lagi kenakalan yang ia perbuat. Dia kemudian menjulurkan lidah ke hadapan ku : p. Aku kemudian tersinggung dan mengejarnya. Anak ingusan itu pun kabur dan berlari. Aku dibuat pusing olehnya karena berlari mengelilingi meja yang berbentuk bulat.

Karena kelincahannya akhirnya aku berhenti mengejarnya Aku kemudian duduk di tempat semula. Sambil menaruh rasa dendam dengan dirinya, aku pun menyusun strategi untuk memberikan pelajaran padanya. Ide pun terlintas di benak ku dan kemudian melaksanakannya. Aku berencana untuk menakutinya. Aku pun memasang raut muka menyeramkan saat dia mendekatiku. Ternyata dia tidak takut dan malah memukulku tanpa adanya rasa takut. 

Kenakalannya pun semakin menjadi. Aku dibuat bingung olehnya untuk memberikannya pelajaran. Berbagai usaha pun telah aku coba lakukan tapi hasilnya selalu saja gagal. Akhirnya aku menyerah oleh kenakalannya dan memutuskan untuk membela diri agar kenakalannya tidak mengenai diriku.

Ketika ia mendekat lagi untuk menggangguku lagi aku kemudian mengunci gerak-geriknya. Memegang tangan dan kakinya erat-erat agar dia tidak bergerak lagi untuk menggangguku. Ia meronta-ronta melepaskan diri. Karena aku lebih kuat dari dirinya dan akhirnya dia tidak bisa meloloaskan diri dan menyerah. Ia kemudian kagum dengan kuncian tanganku yang menahan gerak-geriknya. Dari situlah akhirnya aku tahu bahwa kenakalan anak ingusan tersebut karena dia suka bermain PS 2 yaitu permainan SM*CK down yang saat itu peredarannya dilarang di Indonesia.

"Ya ampun anak kecil ini ternyata mainanya itu gini toh" pikiran ku dalam hati.

Dia akhirnya tidak nakal lagi dan memujiku terus. Kemudian aku tersenyum dalam hati dan bangga karena bisa menetralkan kenakalannya. 

Saat dia dan keluarganya mau pulang ke rumahnya. Aku dan ortu ku mengantarnya sampai ke depan rumah. Saat di depan rumah anak ingusan itu menyuruh ku menunduk. Karena aku yakin dia tidak nakal lagi aku kemudian menurutinya. Ternyata dia tidak memukulku dan dia ternyata menciumku di pipiku sebelah kanan. Aku kemudian mengusap pipiku kemudian berpikir di dalam hati dan bertanya-tanya.

"Apakah ini cinta atau kasih sayang? Apakah dia gay, homo atau semacamnya? Atau dia gak tau apa-apa?"
 

Ya sudahlah yang penting dia tidak nakal lagi kepadaku.


SELESAI









Selamat Hari Valentin yaa..


No comments:

Post a Comment